PEMERINTAH KOTA RESMIKAN FLYOVER KELIMA

Peresmian flyover kelima itu ditandai denga penandatanganan prasasti dilanjutkan dengan penekanan sirine oleh Wali Kota Bandar Lampung bersama unsur Forkopimda.

Selanjutnya pengguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Bandar Lampung Eva Dwiana, sebagai tanda flyover bisa dioperasikan.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Bandar Lampung Herman HN mengucapkan terima kasih atas ketaatan warga membayar pajak dan retribusi daerah. Sehingga progres pembangunan di kota ini dapat lebih baik.

“Pembangunan ini sebagai ungkapan terima kasih pemerintah kota terhadap warga yang taat membayar pajak. Sebab pajak itu kemudian kami kembalikan dalam bentuk pembangunan,” kata Herman saat memberi sambutan.

Menurutnya, tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam membangun daerah bisa dilihat dari kepatuhan warga membayar kewajibannya.

“Jika warga taat bayar pajak, pasti pembangunan akan pesat Sebab, semua biaya pembangunan yang dilaksanakan pemerintah bersumber dari rakyat dan untuk rakyat” ujarnya.

Herman berharap, pembangunan di Bandar Lampung tetap mendapat dukungan dari masyarakat. Terlebih, pembangunan flyover dan pelebaran jalan adalah solusi jangka panjang, mengurang kemacetan.

“Saya yakin flyover ini dapat membantu mengurangi kemacetan, meskipun tidak secara penuh menghilangkannya,” jelas Herman.

Menurut Herman, pembangunan flyover lebih jauh lebih efektif dibandingkan mengubah rekayasa lalu lintas, karena hanya bersifat sementara.

“Jika pembangunan begini, manfaatnya bisa dinikmati anak cucu kita kelak,” kata Herman.

Ke depan, Pemerintah Kota akan kembali membangun flyover untuk mengurai kemacetan disekitar wilayah Mall Bumi Kedaton (MBK) dan Jalan Pramuka – Teuku Cikditiro. Selanjutnya pembangunan underpass di kawasan Unila.

“Mungkin Maret 2017 sudah jalan. Kami siapkan sekitar Rp 130 Milyar untuk pembangunan proyek itu. Sekarang Detail Engineering Design (DED) sedang disusun Dinas PU” katanya.

Herman berharap, warga yang nantinya terkena imbas pembangunan harus bersabar, sebab sifatnya hanya sementara setelah itu, dampak positifnya akan lebih terasa.

Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bandar Lampung, Tirta dengan didampingi Kabid Bina Marga, Azwar menerangkan pembangunan flyover Gajah Mada – Antasari memiliki panjang 307 meter dengan lebar sembilan meter.

Badan flyover terdiri dari dua jalur yang dilengkapi dengan penerangan 24 titik lampu jalan. Kemudian tinggi flyover mencapai 5,44 meter dengan enam tiang penyangga dan dua abudemen yang melintas di atas Jln. Hayam Wuruk – Jln. Putri Balau.

Total anggaran yang dipergunakan mencapai Rp 36 Milyar yang berasal dari APBD 2016. Lama pembangunan memakan waktu 8 bulan, sejak bulan april 2016

Tirta juga mengapresiasi kinerja PT. Sang Bima Ratu (SBR) yang dinilai sukses mengerjakan flyover tepat waktu.

Menurutnya, salah satu perusahaan ternama di Lampung itu sudah bekerja maksimal dan menyelesaikan pembangunan sebelum deadline pada 25 Desember.

“Saya rasa PT. Sang Bima Ratu bekerja cukup baik. Mungkin karena sudah berpengalaman membangun flyover Ki Maja – Ratu Di Balau sehingga pembangunan selesai lebih cepat,” pungkas Tirta.

Diketahui, saat in Pemerintah Kota Bandar Lampung memiliki lima flyover, yakni Gajahmada – Ir. Juanda, Antasari – Tirtayasa, Sultan Agung – Ryacudu, Ki Maja – Ratu Dibalau dan yang terakhir Gajahmada – Antasari.

Leave a Comment